Minggu, 30 September 2012

MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN


Pengaruh globalisasi semakin terasa dengan semakin banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk seperti elektronik maupun non elektronik seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, telepon, fax, komputer, internet, satelit komunikasi dan sebagainya. Teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang cenderung akan mempengaruhi segenap bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan. secara khusus dengan adanya teknologi informasi untuk pendidikan dirasakan adanya kecenderungan  pertama, bergesernya pendidikan dari sistem berorientasi pada guru ke sistem berorientasi pada siswa.  kedua, tumbuh dan makin memasyarakatnya pendidikan jarak jauh, pendidikan jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa fisik (tempat tinggal yang jauh dari institusi pendidikan).  pemisah dapat pula jarak non fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan, namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran. Keterpisahan kegiatan pengajaran merupakan ciri khas dari pendidikan jarak jauh. Pendidikan jarak jauh merupakan salah satu alternative pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. sistem ini dapat mengatasi beberapa masalah yang timbul akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Ketiga, semakin banyaknya pilihan sumber belajar. Sumber belajar adalah berbagai media yang dapat dimanfaatkan untuk belajar, guru bukan satunya sumber belajar, anak dapat belajar dari mana saja, dari lingkungan yang alami dan lingkungan yang sengaja dibuat oleh guru untuk belajar seperti mobile learning, e-learning dan internet, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya  keempat, diperukanya standar kualitas global dalam persaingan global. Kelima, semakin diperlukanya konsep pendidikan sepanjang hayat.
Teknologi informasi adalah teknologi komputer dan telekomunikasi untuk mengelolah data menjadi informasi yang berguna. Teknologi komputer telah memberikan suatu pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakat luas dan dunia pada umumnya, telah memasuki semua aspek kehidupan, dan telah mampu menempuh batas-batas budaya, geografis, politik, ekonomi dengan tidak dibatasi ruang dan waktu. Apalagi teknologi komunikasi semakin mendukung pemanfaatan teknologi informasi (TI). Teknologi informasi menggunakan telekomunikasi sebagai media transfer data. Manfaat Teknologi Informasi dalam bidang pendidikan dintaranya :
1.        Terciptanya sistem pembelajaran elektronik seperti E-learning, Distance learning dan Virtual university  
2.        Sebagai alat pendidikan, seperti pembelajaran perangkat pemecahan masalah, perangkat simulasi, perangkat tutorial dan perangkat drill
3.        Sebagai alat pengelolaan tata usaha pendidikan. Penyelesaian tugas-tugas sekolah merupakan pekerjaan yang tidak mudah, dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi pekerjaan dapat dikerjakan lebih cepat, tepat dan berkualitas.
Kemajuan teknologi informasi merupakan tantangan bagi stakeholder pendidikan. kemajuan TI tidak akan berarti apabila guru, siswa, orang tua, pengelola pendidikan, masyarakat dan pemerintah tidak memiliki komitmen untuk mengembangkanya. Pemerintah harus berupaya membangun  fasilitas-fasilitas berbau teknologi informasi untuk pendidikan yang memungkinkan dapat dimanfaatkan oleh siswa dan sekolah seperti perluasan jaringan internet. guru harus memiliki komitmen untuk meningkatkan kompetensi teknologi informasi, sehingga dapat mendukung keberhasilan pendidikan di sekolah. Kini pemerintah sedang mengupayakan berbagai laporan dapat dikirim secara online, sementara kompetensi para pengelola pendidikan dan fasilitas  TI terutama di daerah sangat minim, fasilitas teknologi yang belum menyentuh daerah terpencil merupakan salah satu terhambatnya pemanfaatan teknologi informasi.

Sabtu, 29 September 2012

MANFAAT E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN


Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-Learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-Learning di lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas) maupun industry.
Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:
e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Learn Frame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Fleksibilitas
Jika pembelajaran konvensional di kelas mengharuskan siswa untuk hadir di kelas pada jam-jam tertentu (seringkali jam ini bentrok dengan kegiatan rutin siswa), maka e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. Siswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-learning bisa diakses dari mana saja yang memiliki akses ke Internet. Bahkan, dengan berkembangnya mobile technology (dengan palmtop, bahkan telepon selular jenis tertentu), semakin mudah mengakses e-learning. Berbagai tempat juga sudah menyediakan sambungan internet gratis (di bandara internasional dan cafe-cafe tertentu), dengan demikian dalam perjalanan pun atau pada waktu istirahat makan siang sambil menunggu hidangan disajikan, Anda bisa memanfaatkan waktu untuk mengakses e-learning.
2.      IndependentLearning
E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa mulai dari topik-topik ataupun halaman yang menarik minatnya terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yang ia anggap sudah ia kuasai. Jika ia mengalami kesulitan untuk memahami suatu bagian, ia bisa mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, pembelajar bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Jika ia tidak sempat mengikuti dialog interaktif, ia bisa membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (di Website pengelola). Banyak orang yang merasa cara belajar independen seperti ini lebih efektif daripada cara belajar lainnya yang memaksakannya untuk belajar dengan urutan yang telah ditetapkan.
3.        Biaya
Banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan e-learning. Biaya di sini tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari segi non-finansial. Secara finansial, biaya yang bisa dihemat, antara lain biaya transportasi ke tempat belajar dan akomodasi selama belajar (terutama jika tempat belajar berada di kota lain dan negara lain), biaya administrasi pengelolaan (misalnya: biaya gaji dan tunjangan selama pelatihan, biaya instruktur dan tenaga administrasi pengelola pelatihan, makanan selama pelatihan), penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaan kelas, kursi, papan tulis, LCD player, OHP).

Jumat, 28 September 2012

M-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN


Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah melahirkan suatu pendekatan pembelajaran secara mobile yang dikenal dengan m-leraning. Mobile learning adalah suatu layanan yang memberikan informasi elektronik kepada pembelajar dan konten yang edukasional yang membantu pencapaian pengetahuan tanpa mempermasalahkan lokasi dan waktu. Sistem m-learning memanfaatkan mobilitas dari perangkat lunak henheld/mobile seperti hand phone, smart phone dan PDA. Pembelajaran melalui m-learning memiliki kelebihan diantaranya :
1.        Portabilitas artinya perangkat mobile mudah dibawa dan lebih mudah dipakai
2.        Mendukung pembelajar, karena kepemilikan telepon seluler yang sudah memasyarakat
3.        Meningkatkan motivasi, kepemilikan terhadap moble mendorong pemiliknya untuk terus mempelajarinya
4.        Jangkauan lebih luas, perangkat mobile cenderung lebih murah sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat luas
Mobile learning dapat disampaikan melalui 3 (tiga) cara yaitu :
1.        Koneksi murni,  yaitu ketika perangkat mobile terhubung ke internet. Perangkat mobile dapat terhubung ke internet melalui WAP, GPRS, UMT
2.        Mobilitas murni,  yaitu ketika perangkat mobile tidak ada koneksi sehingga semua data yang dibutuhkan harus siupload terlebih dahulu di dalam perangkat dan digunakan secara offline
3.        Gabungan koneksi murni dan mobilitas murni.
Pembelajaran melalui m-learning bukan merupakan suatu hal yang terbaru, melainkan merupakan hasil pengembangan atau bagian dari e-learning yang sudah ada sebelumnya. Manfaat m-learning yaitu :
1.        Memberikan pembelajaran dimanapun dan kapanpun
2.        Menghidupkan dan menambah variasi pembelajaran konvensional
3.        Menghilangkan formalitas yang dianggap pembelajar non-tradisional  tidak menarik atau menakutkan dan dapat membuat pelajaran lebih menarik
4.        Membantu dan mendukung pembelajaran literasi, numerasi dan bahasa
5.        Memberikan pengalaman belajar baik secara individu maupun kolaboratif
Penggunaan m-learning harus didukung oleh semua stakeholder pendidikan, baik sekolah, guru, siswa dan pemerintah sebagai penyedia infrastruktur dan regulasi. Guru diharapkan memiliki kemauan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, hal ini akan mempengaruhi terhadap kemauan untuk menggunakan dan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Spesifikasi penggunaan m-learning
1.        Alat : Handheld : mobile phone, smart phone, PDA phone
2.        Ukuran layar : sangat kecil (mobile phone) maksimal 480 x 640 pixels. PDA dapat lebih dari 240 x 320 pixels
3.        Konektifitas : jaringan mobile : GSM, GPRS, UMTS dan CDMA
4.        Area Jangkauan : Nasional

Jumat, 21 September 2012

MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN



Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linear dan multimedia interaktif. Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan berurutan dengan interaksi satu arah contohnya TV dan film, dan hal ini memungkinkan seseorang belajar melalui siaran TV, contoh televisi yang  menyajikan pendidikan adalah TV Edukasi yang diproduksi oleh Pustekom kementerian Pendidikan Nasional. Sedangkan Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah CD interaktif, aplikasi game, quiz dll.
Multimedia Interaktif berasal dari kata MULTI, MEDIA dan INTERAKTIF. Multi berarti banyak, media berarti suatu alat yang digunakan untuk membawakan pesan, interaktif  berarti interaksi antara multimedia interaktif dengan penggunanya.
Jadi multimedia interaktif dapat diartikan  media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi dengan kontrol dari penggunanya.
Banyak software yang dapat digunakan untuk merancang multimedia. Untuk software interaktif diantaranya Macromedia Flash (Versi Mx, 8, etc) dan Maromedia Director (Versi Mx, 8, etc). Untuk pengolahan graphic menggunakan Adobe Photoshop (7,CS1,CS2,CS3), pengolahan suara menggunakan Cool Edit Pro dan FL Studio 6 dan pengolahan animasi menggunakan Swismax, Adobe image Ready dan Macromedia Flash
Proses belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal meliputi bakat, minat, gaya belajar dll dan faktor eksternal dinataranya meliputi penciptaan lingkungan belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktivitas belajar dan pembelajaran adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat merubah perilaku siswa. Dengan demikian guru harus mampu dan mau untuk membuat sarana multimedia interaktif yang memungkinkan siswa dapat belajar meskipun tanpa guru, siswa bisa beajar mandiri baik di sekolah maupun di rumah dengan memanfaatkan bahan pembelajaran yang telah dikemas sedemikian rupa sehingga membangkitkan motivasi siswa untuk belajar dan juga proses pembelajaran akan lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.